BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan politik adalah bagian dari pembangunan nasional secara keseluruhan, dimana pembangunan itu
diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis sehingga terwujudnya
suatu ketertiban politik. Pembangunan politik merupakan salah satu aspek
pembangunan nasional yang bisa dipandang sebagai wahana bagi aspek lainnya,
yang disebabkan oleh adanya saling keterkaitan, misal pembangunan ekonomi dapat
mendorong pembangunan politik serta bidang-bidang lainnya. Suatu negara jika
dari segi ekonomi maju, akan mendorong kemajuan dalam bidang yang lain, sebab
dengan makmurnya masyarakat, akan terciptanya suatu masyarakat yang semakin
maju.
Berbicara tentang pembangunan politik, pertama berbicara tentang
arti daripada pembangunan itu sendiri dan yang kedua pengungkapan arti politik
dengan kaitannya terhadap pembangunan. Di dalam pembangunan politik mempunyai
arti yang berbeda dengan politik pembangunan. Politik pembangunan mengandung
pengertian tentang kebijakan-kebijakan pemerintah untuk melaksanakan
pembangunan, sedangkan pembangunan politik mengandung pengertian segala
kegiatan yang dilakukan untuk mengubah suatu keadaan menjadi lebih baik,
sehingga terwujudnya tingkat kehidupan masyarakat dan bangsa menjadi suatu
bangsa yang modern, yang mampu berhubungan dengan baik secara nasional maupun
internasional dan memperoleh kehormatan.
Seperti telah diketahui, politik menitik beratkan pada kekuasaan di
dalam negara, hal ini dapat dipahami mengingat suatu negara akan hilang tanpa
kekuasaan yang tegak, yang ada hanyalah tinggal masyarakatnya. Oleh karena itu,
kekuasaan merupakan landasan yang sangat kuat untuk terwujudnya suatu negara
dan pemerintahan. Pemerintah akan jatuh tanpa mempunyai kekuasaan.
1.2
Rumusan Masalah
Untuk mempermudah dalam penyusunan
makalah ini, maka penulisan dibatasi sebagai berikut :
1.2.1 Apa konsep pembangunan politik?
1.2.2 Apa definisi
pembangunan politik itu?
1.2.3 Apa saja ruang lingkup
di pembangunan politik?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun beberapa
alasan mengapa kami membuat makalah ini, yaitu :
1.3.1 Memenuhi tugas mata kuliah pancasila
1.3.2
Menjelaskan konsep pembangunan politik
1.3.3
Menerangkan apa definisi pembangunan
politik
1.3.4 menjelaskan apa saja ruang lingkup di pembangunan
politik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP PEMBANGUNAN
POLITIK
Dalam studi pembangunan politik sebelum menjelaskan
definisi-defnisi pembangunan politik ada beberapa konsep yang perlu di pahami,
yaitu, perubahan, pembangunan dan modernisasi politik. Pembangunan dan modernisasi politik merupakan perubahan
politik, bukan sebaliknya (Ramlan Surbakti, 1992). Perubahan politik dapat
diartikan sebagai terjadinya perbedaan karakteristik dari suatu sistem politik
yang satu ke sistem politik lain. Misalnya dari sistem politik oteoriter
parlementer ke sistem politik demokrasi Pancasila. Persoalannya ialah apakah
perubahan itu bersifat progresif yaitu menuju situasi yang lebih baik dari yang
sebelumnya ataukah bersifat regresif yaitu menuju situasi yang lebih buruk dari
sebelumnya. Contohnya adalah Indonesia masa pemerintahan orde baru yang
cenderung otoriter berubah ke masa reformasi yang cenderung lebih demokratis,
dimana kedaulatan rakyat lebih dijunjung tinggi. Disamping itu, menurut
Hungtinton dan Dominguez (dalam Afan Gaffar, 1989) konsep pembangunan politik
dikatakan mempunyai konotasi secara geografis, derivatif, teologis dan
fungsional:
1.Pembangunan politik secara geografis berarti proses perubahan
politik pada neggara berkembang dengan menggunakan konynsep dan metode yang
pernah digunakan oleh negara maju , seperti konsep mengenai sosialisasi
politik, komunikasi politik, dan sebagainya.
2.Pembangunan politik secara derivatif beratrti pembangunan politik
merupakan aspek dan konsekuensi politik dari proses perubahan yang
menyeluruh,meliputi modernisasi yang membawa konsekuensi pada pertumbuhan ekonomi,
urbanisasi, peningkatan pendidikan, media massa, perubahan status sosial dan
aspek-aspek lainnya.
3. Pembangunan politik secara teologis
berarti proses perubahan menuju pada suatu atau beberapa tujuan dari sistem
politik. Tujuan tersebut meliputi stabilitas politik, integrasi politik,
demokrasi, partisipasi, mobilisasi dan sebagainya.
4.Pembangunan politik secara
fungsional berarti suatu gerakan perubahan menuju sistem politik ideal yang
dikembangkan suatu negara untuk sistem politik demokrasi konstitusional.
2.2 DEFINISI PEMBANGUNAN
POLITIK
Dari
pembahasan diatas diketahui bahwa konsep pembangunan politik berkonotasi ganda
baik secara geografis, derivatif, teologis, maupun fungsional. Hal ini
menyebabkan sulit untuk merumuskan defenisi tunggal yang mencakup seluruh aspek
dari pembangunan politik. Para penulis Indonesia seperti Prof. Dr. Juwono
Sudarsono, Dr. Yahya Muhaimin, dan Dr Afan Gaffar, yang menulis tentang
pembangunan politik secara garis besar dalam pembahasan mengenai defenisi
pembangunan politik telah mengutip atau menerjemakan defenisi pembangunan
politik yang telah dikumpulkan oleh Lucian W. Pye. (Pengembang Teori
Pembangunan Politik) Lucian W. Pye (1966) berhasil mengumpulkan sepuluh
defenisi mengenai pembangunan politik dalam bukunya “aspects of Political
Develompment” dan telah diterjemahkan oleh para penulis Indonesia tersebut
diatas sebagai berikut :
1.
Pembangunan Politik sebagai Prasarat Politik bagi Pembangunan Ekonomi.
2. Pembangunan Politik sebagai Ciri Khas Kehidupan Politik Masyarakat Industri.
3. Pembangunan Politik sebagai Modernisasi Politik
2. Pembangunan Politik sebagai Ciri Khas Kehidupan Politik Masyarakat Industri.
3. Pembangunan Politik sebagai Modernisasi Politik
4.
Pembangunan Politik sebagai Operasi Negara-Bangsa..
5. Pembangunan Politik sebagai Pembangunan Administrasi dan Hukum.
6. Pembangunan Politik sebagai Mobilisasi dan Partisipasi Massa.
7. Pembangunan Politik sebagai Pembinaan Kehidupan Demokrasi.
8. Pembangunan Politik sebagai Stabilitas dan Perubahan Teratur.
9. Pembangunan Politik sebagai Mobilisasi dan Kekuasaan.
10.Pembangunan Politik sebagai Satu Segi Proses Perubahan Sosial yang Multidimensi.
5. Pembangunan Politik sebagai Pembangunan Administrasi dan Hukum.
6. Pembangunan Politik sebagai Mobilisasi dan Partisipasi Massa.
7. Pembangunan Politik sebagai Pembinaan Kehidupan Demokrasi.
8. Pembangunan Politik sebagai Stabilitas dan Perubahan Teratur.
9. Pembangunan Politik sebagai Mobilisasi dan Kekuasaan.
10.Pembangunan Politik sebagai Satu Segi Proses Perubahan Sosial yang Multidimensi.
Namun,
kami akan membahas 3 diantaranya, yaitu:.
1.
Pembangunan Politik sebagai
Prasyarat Politik bagi Pembangunan Ekonomi
Pembangunan politik dipandang sebagai keadaan
masyarakat politik yang dapat membantu jalannya pertumbuhan ekonomi. Para
ahli ekonomi menunjukkan bahwa kondisi-kondisi sosial dan politik dapat
memainkan peranan penentu yang dapat menghalangi ataupun membantu peningkatan
pandangan per kapita.
Sehingga pantaslah bila pembangunan
politik dipandang sebagai keadaan masyarakat politik yang dapat membantu
jalannya pertumbuhan ekonomi. Tapi secara operasional pandangan tentang
pembangunan politik seperti itu pada dasarnya bersifat negatif, sebab lebih
mudah bagi kita untuk dengan teliti mengetahui prestasi sistem politik yang
mungkin menghalangi atau menggagalkan pembangunan ekonomi daripada mejelaskan
bagaimana sistem politik itu membantu pertumbuhan ekonomi. Bukti historis
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa terjadi dalam berbagai macam sistem
politik, dengan berbagai macam kebijaksanaan umum yang ditempuh.
2.
Pembangunan Politik sebagai
Modernisasi Politik
Pandangan bahwa pembangunan politik
merupakan kehidupan politik yang khas dan ideal dari masyarakat industri
berhubungan erat dengan pandangan bahwa pembangunan politik sama dengan
modernisasi politik. negara- negara industri maju adalah pembuat mode dan
pelopor dalam hampir setiap kehidupan sosial dan ekonomi, karena itu dapat
dimengerti bila banyak orang tang mengharapkan ahwa hal seperti itu juga
terjadi dalam dunia politik. tetapi justru penerimaan yang terlalu mudah atas
pandangan ini mengundang tantangan dari kelompok yang mempertahankan
relativisme kebudayaan, yang mempermasalahkan kebenaran dari identifikasi
ciri-ciri masyarakat industri yaitu orang-orang barat, yang dipakai sebagai
standart kontemporer dan universil bagi setiap sistem politik.
3.
Pembangunan Politik sebagai Satu
Segi Proses Perubahan Sosial yang Multidimensi
Menurut pandangan ini, semua bentuk
pembangunan saling berkaitan. Pembangunan banyak persamaannya dengan
modernisasi, dan terjadi dalam konteks sejarah dimana pengaruh dari luar
masyarakat memengaruhi proses-proses perubahan sosial, persis sebagaimana
perubahan-perubahan dalam bidang ekonomi, sistem politik dan tertib sosial
saling memengaruhi satu sama lain.
2.3 RUANG LINGKUP
PEMBANGUNAN POLITIK
Ruang lingkup pembangunan politik
Dalam
ruang lingkup pembangunan politik ini terbagi dalam 10 katagori (Pembangunan sistem
politik, Pembangunan ideologi politik, Pembangunan komunikasi politik,
Pembangunan sistem pemilihan umum, Pembangunan partisipasi masyarakat,
Pembangunan pers, Pembangunan aparat administrasi pemerintahan sebagai penyelenggara
politik, Pembangunan nasionalisme politik, Pembanguna manajemen politik). Namun
dalam pembahasan ini akan mengulas :
1.
Pembangunan
sistem politik
Pembangunan sistem politik sesuai dengan pedoman pancasila dan UUD
1945 yang mengembangkan sistem politik demokrasi pancasila.Sistem politik
demokrasi pancasila harus mampu melindungi dan mengembangkan bidang politik
indonesia,bidang sosial ,serta bidang ekonomi .
2.
Pembangunan
ideologi politik
Di
dalam mengusahakan pembangunan Ideologi politik yang berdassarkan kepada
Pancasila dan UUD 1945, maka diperlukan adanya penganalisaan sehingga terdapat
suatu peerbedaan yang jelas antara Ideologoi Komunis dengan Ideologi Pancasila,
dan antara Ideologi Liberalisme dengan Ideologi Pancasila.
3.
Pembangunan
nasionalisme politik
Arti
nasionalisme dalam buku Nationalism and History mengemukakan bahwa Nasionalisme
ialah kesetiaan dari pada setiap individu atau bangsa di tujukan kepada
kepribadian bangsa.
Adapun fungsi nasionalisme menurut
Prof. Hertz yaitu untuk menyatukan seluruh kekuatan politik sosial, ekonomi dan
budaya dari pada suatu bangsa; Menghilangkan dominasi asing atau yang bersifat
asing di dala politik, sosial, ekonomi dan budaya; Mempertahankan keaslian dari
pada bangsa itu di dalam politik, sosial, ekonomi dan budaya dari pada bangsa
itu sendiri; Serta mengusahakan pengaruh di dunia Internasional.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dalam pembangunan politik ada beberapa konsep yang perlu di pahami,
antara lain konsep perubahan, konsep pembangunan dan konsep modernisasi politik. Perubahan politik dapat diartikan sebagai
terjadinya perbedaan karakteristik dari suatu sistem politik ke sistem politik
lain.Dalam konsep pembangunan politik mempunyai konotasi secara geografis,
derivatif, teologis dan fungsional.Pembangunan politik sendiri, bisa digunakan
sebagai prasyarat politik bagi pembangunan ekonomi,
modernisasi politik, segi proses perubahan sosial yang multidimensi dan lain
sebagainya.
Pada
proses perkembangan selanjutnya, pembangunan politik memiliki ruang lingkup
yang sangat luas,antara lain: pembangunan sistem
politik, pembangunan ideologi politik, pembangunan komunikasi politik, pembangunan
sistem pemilihan umum, pembangunan partisipasi masyarakat, pembangunan pers, pembangunan
aparat administrasi pemerintahan sebagai penyelenggara politik, pembangunan
nasionalisme politik, dan pembanguna manajemen politik.Hal ini menandakan bahwa
pembanguan politik di indonesia masa pemerintahan orde baru yang cenderung
otoriter berubah ke masa reformasi yang cenderung lebih demokratis, dimana
kedaulatan rakyat lebih dijunjung tinggi.
,
DAFTAR
PUSTAKA
Sudarsono,
Juwono.1982. Pembangunan Politik dan Perubahan Politik. Penerbit PT
Gramedia Jakarta.
Sukarna.1990.
Pembangunan Politik. Penerbit Mandar Maju Bandung.
Yahya
Muhaimin, dan Colin McAndrews.1995. Masalah-masalah Pembangunan Politik. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press.
terimakasih sangat bermanfaat
BalasHapus